Agen Poker

Friday, August 5, 2016

thumbnail

Pemuda Stres Sandera Pemilik Warung Dan Kejar Warga Dengan Parang Ditembak Mati

Agen Poker - Polisi di Samarinda Utara, Kalimantan Timur, menembak mati seorang pria yang diduga stres dan sandera warga negara.

 agen poker


Komisaris Polisi Budi Santoso Erick Kapolsekta Samarinda Utara, kepada wartawan di New York City pada Kamis, kata polisi terpaksa melumpuhkan pria yang diduga stres tersebut karena mereka berpose mengancam dan membahayakan keselamatan warga.

Agen Domino - "Action sangat penting sebagai upaya terakhir karena ia mengancam dan membahayakan kehidupan masyarakat dan polisi," kata Budi Santoso Erick.

Aksi pria nekat diduga stres nama Syahruni (30) berlangsung di Lampake Permai Perumahan, Samarinda Distrik Utara, pada Kamis pagi mulai sekitar pukul 22.00 dan berakhir sekitar pukul 15.00 WIB .

"Pemilik mengambil sebuah bilik dan kami mencoba untuk meyakinkan, tapi dia mengamuk dan mengejar orang-orang menggunakan dua senjata parang tajam. Kami juga mencoba untuk melibatkan keluarga untuk meyakinkan dia, tapi upaya ini tidak berhasil, jadi kami harus mengetuk kakinya dengan mengambil penggunaan peluru karet, "katanya.

Agen Bandarq -Meskipun telah ditembak dua kali di kaki oleh peluru karet, tapi Syahruni mengamuk dan mengejar warga dan pejabat kepolisin di lapangan.

Bahkan, pria sembilan tahun pengobatan di rumah sakit jiwa adalah kembali untuk mencari sandera dengan melanggar rumah, termasuk beberapa anak.

"Dua tembakan menggunakan peluru karet diarahkan ke pahanya, tidak membuat Syahruni runtuh. Bahkan, ia terus mengamuk dan mencoba pintu mendrobrak warga lainnya untuk menjaga keluarga, mereka aku harus menonaktifkan penggunaan peluru tajam, "katanya.

Domino Online - "Tujuannya adalah untuk melumpuhkan tetapi karena ia terus memberontak berdarah dan mati di jalan dalam perjalanan ke rumah sakit. Dari keterangan keluarga, dia punya dua minggu off setelah sembilan tahun pengobatan pada rumah sakit jiwa, "kata Erick.

Sebelum orang sandera, pria itu diduga bahwa stres dapat menangkap dan menyeret ibunya.

"Tindakan tegas kami telah menjadi prosedur yang tepat untuk pelaku mengancam dan membahayakan keselamatan orang lain. Bahkan, anggota kami hampir ditikam sementara berusaha menenangkannya. Tidak ada orang dan petugas polisi terluka dalam insiden ini, "kata Budi Santoso Erick.

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments

About